APAKAH KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS LEBIH SULIT DARI KETERAMPILAN BAHASA INGGRIS LAINNYA?
“Anak saya selalu mendapatkan hasil
yang baik di ujian bahasa Inggrisnya, namun saya jarang mendengar dia berbicara
bahasa Inggris.”
“Anak saya dapat membaca, menulis, dan mendengarkan bahasa Inggris dengan sangat baik, tetapi entah kenapa dia tidak percaya diri jika harus berbicara dalam bahasa Inggris.”
Terdengar tidak asing?
Jika anda telah cukup lama mengajar bahasa Inggris di Indonesia, anda pasti pernah mendengar komentar di atas dari cukup banyak orang tua di Indonesia. Anda mungkin juga sudah menyadari bahwa banyak murid-murid di Indonesia memiliki ciri yang sama: mereka kesulitan untuk berkomunikasi secara verbal dalam bahasa Inggris meskipun mereka memiliki nilai yang tinggi di pelajaran Bahasa Inggris di buku rapor sekolah mereka.
Tetapi kenapa? Bukankah nilai bahasa Inggris yang baik di sekolah berarti murid seharusnya bisa membaca, menulis, mendengarkan, DAN berbicara bahasa Inggris? Apa yang membuat berbicara begitu sulit yang menyebabkan begitu banyak murid kita kesulitan melakukannya?
Untuk menjawabnya, kita perlu memahami bahwa 4 keterampilan berbahasa Inggris – Membaca, Mendengarkan, Menulis, dan Berbicara – secara dasarnya berbeda. Meskipun mereka memiliki beberapa karakteristik yang sama, seperti kebutuhan akan kosakata bahasa Inggris, mereka memiliki unsur kunci yang berbeda. Mari kita lihat bagaimana keterampilan berbicara bahasa Inggris berbeda dari keterampilan berbahasa Inggris lainnya:
1. Waktu Berpikir yang Terbatas
Ketika kita membaca atau menulis, kita dapat kapan saja berhenti untuk berpikir. Kita dapat membuka kamus kapanpun kita menemukan kata yang asing, kita dapat beristirahat untuk menyusun ide-ide yang ingin kita sampaikan, atau kita dapat mengambil waktu untuk melakukan riset. Tetapi kita tidak dapat melakukan hal-hal tersebut ketika kita berbicara: kita perlu berpikir selagi berbicara. Ini dikarenakan berbicara adalah kegiatan yang dinamis dan berlangsung secara spontan – jika kita berhenti terlalu lama untuk berpikir, kita dapat kehilangan pendengar kita.
2. Bunyi yang Asing
Setiap bahasa memiliki bunyi yang unik, dan kita akan terbiasa dengan bunyi unik tersebut jika kita tumbuh besar dengan berbicara bahasa tersebut. Ada banyak bunyi dalam bahasa Inggris yang tidak dapat kita temukan di bahasa Indonesia. Bunyi-bunyi yang unik ini mungkin tidak terlalu kita perhatikan ketika kita hanya harus mendengar, tetapi ketika kita harus berbicara dan membuat bunyi-bunyi tersebut, kita dapat kesulitan melakukannya karena lidah kita tidak terbiasa membuat bunyi-bunyi tersebut.
Sebagai contoh, dalam bahasa Indonesia, kita tidak memiliki kata-kata dengan bunyi “th” seperti kata “this”, “think”, dan “with” dalam bahasa Inggris. Karena inilah kebanyakan orang Indonesia akan kesulitan ketika mereka harus membuat bunyi tersebut dengan akurat.
3. Peribahasa yang Berbeda
Selain bunyi yang berbeda, bahasa yang baru juga memiliki kumpulan peribahasa yang berbeda. Sebagai contoh, frase yang memiliki arti “nasi sudah menjadi bubur” dalam bahasa Inggris akan melibatkan tangisan dan susu. Jika kita ingin dapat mengekspresikan diri kita sendiri dengan lancar, kita harus terbiasa memahami dan menggunakan peribahasa baru tersebut.
4. Pendengar Langsung
Memiliki pendengar langsung dapat membuat kita gelisah. Sebagai contoh, kebanyakan orang akan menemukan bahwa menulis jauh lebih nyaman dibandingkan berbicara, meskipun mereka hanya harus berbicara kata-kata yang sama persis dengan yang mereka tulis. Ini karena berbicara hampir tidak pernah merupakan aktivitas tunggal dan sering melibatkan interaksi dari pendengar secara langsung. Mengetahui hal ini cenderung memberikan kita tekanan yang berlebih, membuat kita tegang dan gugup.
Jika kita kembali kepada hasil tes bahasa Inggris anak-anak kita, alasan utama kenapa hasil tes yang baik tidak selalu paralel dengan keterampilan berbicara yang baik adalah karena banyak tes bahasa Inggris sekolah hanya berfokus pada keterampilan membaca dan mendengarkan murid-murid. Coba kita lihat kembali pengalaman kita selama di sekolah dan banyaknya tes dan ujian yang kita lakukan dalam pembelajaran bahasa Inggris kita.
Situasi ini bahkan dipersulit oleh fakta bahwa di kebanyakan sekolah, bahasa Inggris diajarkan sebagai pengetahuan, bukan keterampilan. Murid-murid kita diajarkan bagaimana mendapatkan hasil yang sempurna di ujian mereka, namun tidak diajarkan cara mengaplikasikan apa yang mereka pelajari. Waktu untuk berbicara juga cenderung terbatas di kelas bahasa Inggris dan biasanya mendapat perhatian paling sedikit.
Jadi, bagaimana kita dapat membantu anak-anak kita agar dapat berbicara dalam bahasa Inggris dengan lebih lancar dan percaya diri?
1. Dorong mereka untuk mulai berbicara!
Ya, tentu saja aktif berbicara sangat penting untuk meningkatkan keterampilan berbicara mereka. Mari kita lihat dengan cara ini: jika kita mau bermain olahraga basket, kita mungkin tahu secara teori semuanya tentang olahraga tersebut: apa yang harus kita lakukan dengan bolanya, berapa pemain yang boleh berada di lapangan, bahkan mungkin ukuran lapangan, dll. – tetapi kita tidak akan mahir bermain basket hanya dengan mengetahui semua itu. Kita perlu bermain basket secara teratur agar kemampuan kita dapat meningkat.
2. Tempatkan mereka di lingkungan berbahasa Inggris
Seperti yang telah kita lihat di atas, berbicara hampir tidak pernah merupakan aktivitas tunggal. Anak-anak akan enggan untuk berlatih berbicara jika mereka tidak memiliki siapapun untuk berlatih dan tidak memiliki tujuan yang nyata untuk berbicara bahasa Inggris. Kita perlu menempatkan mereka dalam situasi di mana mereka akan didorong untuk berbicara dalam bahasa Inggris dengan tujuan yang nyata – salah satu hal yang dapat kita lakukan adalah mendaftarkan mereka dalam kursus bahasa Inggris dengan teman-teman mereka atau menyisihkan satu hari setiap minggu di mana semua anggota keluarga diminta untuk hanya berbicara bahasa Inggris.
3. Dorong mereka untuk berpikir dalam bahasa Inggris
Kemampuan berpikir dalam bahasa Inggris akan secara sangat mengurangi ketergantungan mereka pada bahasa ibu mereka karena mereka tidak perlu terus-menerus menerjemahkan pikiran mereka. Ini bukan keterampilan yang dapat dipelajari dalam semalam – bagi banyak anak-anak, keterampilan ini akan datang secara bertahap, seiring dengan lebih seringnya mereka berbicara dan mendengar bahasa Inggris. Mengurangi kebutuhan untuk menerjemahkan semuanya, memungkinkan seorang anak untuk berpikir, mendengarkan, dan berbicara bahasa Inggris dengan lebih cepat dan lancar.
4. Buat kesalahan menjadi sesuatu yang biasa
Kebanyakan anak kurang percaya diri untuk berbicara dalam bahasa Inggris karena mereka takut membuat kesalahan dan merasa bahwa orang akan mengolok-olok mereka. Hal ini membuat mereka cemas setiap kali mereka harus berbicara dalam bahasa Inggris, terutama di hadapan orang lain. Kita perlu mengingatkan mereka bahwa membuat kesalahan adalah proses yang wajar dalam semua pembelajaran dan mereka tidak boleh malu karenanya.
Belajar bahasa asing bisa menjadi tantangan yang sulit, dan tidak sedikit orang yang setuju bahwa bahasa Inggris adalah salah satu yang paling sulit untuk dipelajari. Setiap aspek keterampilan literasi utama – Membaca, Menulis, Mendengarkan, atau Berbicara memiliki kesukaran dan tuntutannya sendiri, tetapi, karena berbicara biasanya dilakukan di depan umum, banyak anak-anak yang kesulitan untuk menunjukkan keterampilan berbicara mereka dengan percaya diri – bahkan jika mereka memiliki keterampilan tersebut!
Peran kita sebagai orang tua dan guru adalah untuk mendukung anak-anak kita sampai mereka mendapatkan kepercayaan diri yang mereka perlukan. Kita melakukan ini dengan membiasakan dan mendorong anak-anak kita untuk berbicara bahasa Inggris di rumah dan kelas, dengan memberikan anak-anak kita banyak kesempatan untuk berlatih, dengan memastikan bahwa setiap aspek bahasa Inggris – membaca, menulis, mendengarkan DAN berbicara – diberikan waktu yang sama di kelas, dan dengan menemani anak-anak kita dengan belajar dan berlatih bersama. Seperti yang kita semua tahu, anak-anak akan mencontoh perilaku kita, jadi jika kita semakin percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris, mereka juga akan semakin percaya diri.
Agus Haris Munandar
January 2022
VIEW MORE
VIEW LESS